Pengeboran Migas Pemicu Pergeseran Patahan, Ahli Geologi : Bukan Penyebab Utama Gempa

Pengeboran Migas Pemicu Pergeseran Patahan, Ahli Geologi : Bukan Penyebab Utama Gempa
Sapudi sumenep Jawa Tmur - Isu yang berkembang di masyarakat mengenai keterkaitan antara aktifitas pengeboran minyak dan gas bumi dengan terjadinya gempa bumi, khususnya yang terjadi baru-baru ini yang di pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Hal tersebut mendapat perhatian serius dari ahli geologi nasional dan internasional yang menyebut bahwa, pengeboran Migas tidak menyebabkan terjadinya gempa bumi baru, namun dapat memicu pergeseran patahan yang sudah aktif. Selasa (14/10/2025)
Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Danny Hilman Natawidjaja, menjelaskan bahwa perubahan tekanan di bawah permukaan akibat aktifitas manusia, seperti pengeboran atau injeksi fluida, memang berpotensi memicu pergerakan kecil pada patahan yang sudah dalam kondisi tegang secara tektonik.
"Aktifitas pengeboran atau injeksi fluida bisa mengubah tekanan di dalam batuan bawah tanah. Jika dilakukan di area yang sudah menyimpan energi besar, perubahan ini dapat mempercepat terjadinya pelepasan energi berupa gempa kecil,” ujar Dr. Danny Hilman dalam keterangannya.
Penjelasan serupa juga dikemukakan oleh United States Geological Survey (USGS) dan Departemen Energi Amerika Serikat (U.S. Department of Energy) bahwa, injeksi fluida dalam jumlah besar, seperti air limbah atau gas, dapat meningkatkan tekanan pori pada batuan.
"Kondisi ini bisa memicu gempa berskala kecil hingga sedang di sekitar patahan yang telah ada sebelumnya," tukasnya.
Menurutnya, fenomena ini dalam kajian geologi dikenal dengan istilah “induced seismicity” atau gempa induksi, yaitu gempa yang terjadi akibat aktifitas manusia, namun hanya pada sistem patahan yang memang aktif secara alami.
Kendati demikian, para ahli menegaskan bahwa gempa bumi besar umumnya disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik, bukan oleh aktivitas manusia.
"Dengan demikian, pengeboran migas tidak menciptakan gempa baru, melainkan dapat mempercepat pelepasan energi pada patahan yang sudah siap bergeser," imbuhnya.
Danny Hilman berharap, penjelasannya dapat meluruskan persepsi masyarakat, khususnya di Pulau Sapudi yang sempat mengaitkan aktivitas pengeboran migas dengan gempa bumi.
"Berdasarkan analisis ilmiah, aktivitas pengeboran migas tidak menjadi penyebab utama gempa, tetapi dapat mempercepat proses alamiah pada patahan yang memang sudah aktif," Pungkasnya (Zaiful)
Editor :Yohanes